Tema besar dari kegiatan Keakraban dan Orientasi Mahasiswa Baru atau yang biasa disebut KOIN MABA pada tahun 2012 ini adalah Entrepreneur, Humanis, dan Religius. “Kata entrepreneur adalah ide dari Ketua BEM, kata humanis itu sesuai dengan visi dan misi dari teman-teman di UKMI, sedangkan kata religius itu berasal dari atas (red. mungkin maksudnya ingin menyebutkan Dekanat) karena kita harus membuktikan bahwa Fakultas Ekonomi bukanlah kampus artis seperti yang sering dituduhkan, melainkan kampus yang religius,” ujar Arianto selaku ketua panitia saat ditanyakan makna (red. bukan asal-usul) dari tema kegiatan perdana Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kampus Biru ini. Namun, pernyataan Ketua Panitia sangat bertolak belakang dengan pernyataan Ketua BEM FE UNRAM terkait tema KOIN MABA 2012 ini. Pada saat diwawancari oleh Crew Buletin Marginal, Heri Setiawan selaku Ketua BEM mengunggkapkan bahwa BEM tidak pernah mengintervensi masalah tema KOIN MABA.
Lalu bagaimana pemahaman Mahasiswa Baru yang bisa dicap sebagai pemeran utama dalam KOIN MABA 2012 terhadap tema tersebut? Dari hasil kuesioner yang diisi pada saat promosi pengenalan UKF LPM Marginal, mengungkapkan bahwa 62% (31 orang responden) dari 50 responden (Mahasiswa Baru Fakultas Ekonomi) yang diambil secara acak menyatakan bahwa mereka tidak tahu makna dari tema tersebut. Sedangkan, MaBa yang paham akan tema tersebut hanya 38% (19 orang responden).
Berhasilkah kepanitian Koin MaBa tahun ini menciptakan suasana yang sesuai dengan tema tersebut? Terlihat sangat memprihatinkan ketika hasil kuisioner menyebutkan bahwa hanya 10,5% dari MABA yang memahami makna tema KOIN MABA 2012 yang mengaku bahwa tema sudah sesuai dengan semua yang mereka rasakan selama kurang lebih 1,5 hari menjalani KOIN MABA, 31,5% MABA menganggap apa yang mereka rasakan sedikit sesuai dengan tema yang ada. Sedangkan, 10,5% yang berani menegaskan bahwa tema yang telah ditentukan tidak sesuai dengan apa yang diperlakukan oleh panitia terhadap mereka, dan 47,5% mengungkapkan bahwa mereka tidak tahu apakah tema tersebut sudah sesuai dengan apa yang mereka rasakan.
Jika kita tinjau kembali hasil dari kuesioner yang kami sebar menunjukan bahwa MABA yang menyatakan ketidaktauan mereka terhadap makna dari tema tersebut enggan untuk menanyakan atau sekedar mencari tahu makna dari tema KOIN MABA 2012 sebesar 96,8% dan sedikit MABA yang berusaha untuk mencari tahu makna tema tersebut sebesar 3,2%.
Lalu apa tujuannya mengusung tema yang tidak bisa dipahami Mahasiswa Baru? Apakah tema tersebut hanya dijadikan sebuah hiasan dalam kegiatan? (Crew)
madjoe
BalasHapus